CANON IN D
Canon in D merupakan sebuah karya seni yang memberikan nuansa tersendiri bagi para penikmat musik, alunan musiknya yang indah dan tenang sangat mudah dikenali, bahkan sering sekali kita jumpai di dalam tema sebuah film, iklan, ataupun di dalam lagu lain.
Johann Pachelbel lahir pada tahun 1653 dan meninggal pada 1706. Pada tahun 1671, pada usia 18 tahun, ia pindah ke Vienna (Austria) di mana ia menjadi mahasiswa disana. Pada tahun 1692 Pachelbel pindah ke Nuremburg di mana ia menetap sampai dengan saat ia meninggal pada tahun 1706. Canon ditulis sekitar tahun 1680 dan merupakan karya musik yang paling terkenal dari Pachelbel. Aslinya lagu ini ditulis untuk tiga biola dengan iringan bass dan sebuah gigue.
Lalu kemudian apa maksud arti kata dari “Canon” itu? Nah, hal ini tentunya bukan merupakan sebuah “meriam” (alias cannon), seperti yang sering dipikirkan oleh banyak orang. Canon (atau Kanon) adalah bagian musik yang dikarakterisasikan dengan adanya peniruan (imitasi) dan pengulangan.
Sebuah instrumen atau vokal pertama memperkenalkan bagian dari melodi. Kemudian setelah beberapa nada, instrumen atau vokal kedua memulai pengulangan atau meniru melodi pertama, memainkan nada yang sama persis, tetapi dengan penundaan waktu. Instrumen atau vokal yang lebih banyak kemudian dapat ditambahkan ke dalam lagu, tergantung pada keinginan sang komposer.
Walaupun Johann Pachelbel sudah dikenal sebagai seorang komposer semasa hidupnya, bahkan diperkirakan telah menciptakan 200 karya musik, akan tetapi sayangnya banyak dari karyanya yang telah hilang. Hanya satu karyanya yang terkenal hingga saat ini yaitu Canon in D, namun demikian karyanya ini sangat terkenal bahkan dapat dikenali oleh orang-orang yang tidak begitu mengetahu mengenai musik klasik.
Pachelbel bertemu keluarga Bach di Eisenach dan menjadi guru dari Johann Christoph Bach, kakak dari Johann Sebastian Bach.
Beberapa orang merasakan lagu Canon in D sebagai musik yang bermakna bagi mereka, yang didengarkan di kala bahagia maupun sedih. Maka dari itu tak jarang anda menjumpai Canon in D dalam sebuah drama maupun film, yang digunakan sebagai media penyampaian emosi yang ingin disalurkan kepada penonton, biasanya saat narasi cerita atau adegan tanpa percakapan. Sebagai contoh anda dapat menemukan lagu Canon in D di film My Sassy Girl (2001), The Classic (Film Korea), You & Me (Kimi To Boku 2011, Film Jepang), dll.
Lagu Canon sendiri pada awalnya telah dilupakan oleh orang-orang selama berabad-abad dan diperkenalkan kembali pada tahun 1919 oleh Gustav Beckmann, setelah itu banyak penelitian dilakukan terhadap karya-karya Johann Pachelbel, dan seiring waktu Canon in D mulai dikenal secara luas kembali. Apa yang membuat “Canon in D” sangat menawan adalah kesederhanaannya.
0 komentar:
Posting Komentar